Benarkah program 6 Minggu Bisa itu ter-Cepat?
“Kampoenk jenius
menyenangkan metode mengajarnya menarik. Cuma kadang-kadang agak
cepat di Tense”.(Syf. Heni. Alumni Program 6 Minggu Bisa!)
Benarkah
metode Kampoenk Jenius tergolong
cepat? 6 minggu bisa sebenarnya
bukan program belajar tercepat lho. Dalam buku Fadhilah Amal diceritakan bahwa
sekretaris Nabi Muhammad, Zaid bin Tsabit mempelajari sebuah bahasa asing hanya
dalam waktu 2 minggu. Yaitu ketika ia mempelajari bahasa Ibrani. Dan saat ia
mempelajari bahasa Suryani, ia menempuhnya dalam waktu 17 hari. Konon ia merasa
harus menguasainya ketika suatu hari ia menerima surat asing berbahasa
tersebut.
Dan
tahukah Anda bahasa Suryani kini sudah punah karena bahasa ini tergolong salah
satu bahasa tersulit di dunia, dan sekarang konon sudah punah karena begitu
susahnya. Dan dalam sebuah literature disebutkan bahwa jika
diukur tingkat kesulitan mempelajarinya, bahasa Inggris tergolong bahasa
menengah ke bawah. Karena di atas bahasa Inggris masih ada bahasa Prancis yang
tensesnya jauh labih banyak. Bahasa Rusia yang pengucapannya aneh, bahasa
Mandarin yang penuh nada, atau bahasa Arab yang penuh perubahan kata.
Tapi
mengapa kah Zaid bisa menguasainya dalam waktu teramat singkat? Apakah
kapasitas otaknya berbeda dengan kita? Atau apakah ia mendapat mukjizat khusus
karena ia bersama seorang Nabi? Tentu tidak bukan…
Konon
ketika Zaid mulai mempelajari kedua bahasa asing tersebut, tak ada satu pun
sahabatnya yang mengatakan bahwa bahasa itu merupakan bahasa tersulit. Tak ada
suara-suara sumbang dan negative di sekelilingnya yang akan mematahkan
semangatnya. Tak ada suara –suara yang mencibir kemampuannya untuk menguasai
bahasa tersebut… Tapi yang ada adalah restu para sahabat
pada nya agar sukses mendalami bahasa Yahudi tersebut. Yang ada adalah semangat
membara di dadanya agar ia segera menguasai bahasa tersebut agar ia bisa
memahami surat-surat asing yang masuk. Agar ia bisa melindungi dan memperlancar
kepentingan sang kekasihnya, Sang Nabi.
Ini
berbeda jauh dengan kita ketika akan mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa
Inggris. Orang-orang terdekat kita akan mewanti-wanti betapa susahnya bahasa
ini. Bahkan termasuk guru, orangtua, teman-teman atau suami/istri kita.
Kemudian
jika Zaid mempelajarinya dengan tujuan jelas demi kecintaanya pada Sang Nabi,
namun kita kadang mempelajari bahasa asing dengan keterpaksaan, ketidaksukaan,
dan bahkan penuh gerutuan…. Jika begini ceritanya, maka apa pun yang akan kita
pelajari tentu akan gagal. Jadi ini bukan masalah kapasitas otak. Ini masalah
mental belajar, bukan? @
YUNSIRNO.
Penemu Metode Kampoenk Jenius
SBS English Creative Malang
"Kursus Bahasa Inggris Efektif & Cepat dengan metode unik"
Jl. Ijen No 79 Malang (Resto Dimsumsoe lantai 2 )
Telp. 085649755952|PIN : 75B5FEF1
0 comments:
Posting Komentar