Permudah Cara Belajar Anda, Kuasai Bahasa Inggris
“Six weeks is a short time, but although only six weeks, it’s as same as six years comparison with the result... “ Jhon Thompson (alumni angkatan ke-3)Bahasa Inggris menjadi momok banyak orang negeri ini. Pengucapan yang sulit, kosakata yang banyak, serta tenses yang rumit sering menjadi alasan kegagalan penguasaannya. Tidak cukup hanya itu, motivasi yang naik turun serta cara belajar yang tidak menyenangkan menjadi alasan berikutnya.
Kalau demikian, bagaimana kita harus mendobrak hambatan-hambatan tersebut? Sementara Bahasa Inggris sendiri tidak lagi sekedar menjadi bahasa kedua, ia sudah menjadi skill yang wajib kita kuasai jika ingin meraih sukses yang memuaskan dalam dunia bisnis, karier, dan dunia belajar. Komunikasi kita akan terhambat jika penguasaan bahasa ini kita abaikan.
Melihat kebutuhan mendesak tersebut dan berbagai hambatan yang menghadang, maka SBS memberi solusi dengan program belajar 6 Minggu Bisa! 6 minggu? Yah, cukup dengan 6 minggu maka para peserta akan bisa meruntuhkan keangkeran bahasa asing ini. Cukup dengan 6 minggu, para peserta akan tampil kepercayaan dirinya berkomunikasi yang baik dengan bahasa internasional ini.
Hanya 6 minggu? Bagaimana bisa? Itu pertanyaan umum yang ditemui di lapangan ketika tim memperkenalkan ke masyarakat. Namun sambutan positif masyarakat jelas menandakan bahwa mereka memang butuh solusi.
Apa Target dan Parameternya?
Bagaimana parameter sampai disebut bisa? Bahasa Inggris seperti bahasa-bahasa lainnya mensyaratkan 4 skil yang harus dikuasai. Yaitu kemampuan bicara, menulis, mendengar, dan membaca. Kemampuan bicara dan menulis disebut kemampuan aktif, sedangkan mendengar dan membaca disebut kemampuan pasif. Disebut kemampuan aktif karena kemampuan tersebut harus kita yang memulainya. Sementara disebut kemampuan pasif karena kita cukup menyimak.
Untuk bicara, parameternya, ia mampu mengungkapkan perasaan atau pikirannya di forum, di depan kelompok, atau di depan lawan bicara dengan baik. Pada saat bicara, ia mampu bicara secara spontan tanpa terlalu lama berpikir atau menggunakan bantuan kamus.
Untuk menulis, parameternya ialah; ia mampu mengungkapkan perasaan atau pikirannya lewat media tulisan dengan lancar tanpa banyak bertanya pada orang lain atau bantuan kamus. Ia mampu mengungkapkan pikirannya pada kertas folio selama 30 menit.
Untuk mendengar, parameternya ia mampu menyimak uraian dalam Bahasa Inggris yang disampaikan oleh orang lain lewat bicara langsung, kaset, video, atau film. Sementara untuk membaca, ia mampu menyimak bacaan lewat buku, majalah, atau selebaran dan surat kabar. Untuk kedua skil pasif ini pencapaiannya sesuai dengan tingkat pemahaman keilmuannya.
Bak Pistol dan Peluru
Untuk menguasai skil-skil diatas, sebenarnya hanya dibutuhkan dua senjata yaitu tata bahasa dan kosakata. Banyak pertanyaan mengemuka, manakah yang lebih diutamakan untuk dikuasai: tata bahasa atau kosakata? Pertanyaan yang mudah dengan jawaban yang tidak boleh disepelekan. Secara filosofis, kita bisa membayangkan seorang polisi yang menggunakan pistol.
Apakah pistol itu bisa berdaya guna tanpa peluru? Tentu sama sekali tidak. Walaupun bisa untuk memukul, namun itu bukan tujuan diciptakannya pistol. Sebaliknya dengan peluru. Bisakah peluru itu bermanfaat jika tidak ada pistol? Tentu tidak bisa juga. Karena peluru memang digunakan untuk mengoptimalkan pistol sebagai sebuah senjata otomatis.
Tata bahasa dalam pengandaian di atas adalah bagaikan sebuah pistol. Penguasaan tata bahasa yang sempurna nyaris tak ada artinya tanpa kehadiran peluru. Tanpa peluru, pistol hanyalah sebuah kebanggaan semu tanpa aplikasi. Orang yang hanya menguasai tata bahasa pun seakan hanya menguasai sesuatu yang semu.
Maka tata bahasa supaya berdaya guna harus dilengkapi dengan peluru agar ia mampu menumpahkan pikiran atau isi otaknya yang bisa dipahami lawan bicara. Kosakata yang banyak adalah bak cadangan peluru yang berlimpah. Ia bisa bicara apa saja ...
Tata bahasa minimal yang harus dikuasai adalah penguasaan ke-16 tenses yang ada. Karena tenses adalah ungkapan berupa kalimat yang disesuaikan dengan waktu kejadian atau ekspektasi kejadian. Namun tata bahasa tidak hanya tenses, masih ada kombinasi-kombinasi tata bahasa umum yang harus dikuasai, misalnya kalimat majemuk, kalimat pasif, dan sebagainya.
Sebenarnya jika kita sdah memiliki 500 kata, kita sudah bisa bicara dengan baik. Maka untuk strategi keamanan, target penguasaan 1000 kata sudah lebih dari cukup. Kosakata yang dikuasai dalam 6 minggu itu tidak diajarkan dengan cara menghafal buta atau kaku. Namun para instruktur akan menuntun para peserta mengoptimalkan otak kanan. Mengapa otak kanan? Terbukti otak kanan adalah otak kreatif namun memiliki memori jangka panjang.
Dan tahukah Anda bahwa walaupun seorang polisi memiliki pistol, tak semua polisi berani menggunakannya disaat diperlukan. Ada begitu besar beban sekaligus resiko yang menyertainya. Begitu pula bahasa dengan tata bahasa dan kosakatanya. Maka bahasa bukan sekedar penguasaan kedua hal itu. Bahasa mencakup di dalamnya keberanian atau kepercayaan diri. Maka pembelajaran bahasa secara otomatis harus menyertakan pemupukan karakter ini.
SBS English Creative Malang
Kursus bahasa Inggris Efektif & cepat di Malang
Jl.Ijen No.79 (Resto Dimsumsoe lantai 2)
Telp. 085649755952 |PIN 7EE1D37D
Daftar Online: www.sbsmalang.blogspot.com

0 comments:
Posting Komentar