Goodbye China, Welcome Indonesia
Kalimat hebat diatas bukan komentar saya, tapi kalimat itu
dilontarkan oleh Dr. Doom alias Nouriel Roubini. Nama pakar ekonomi ini melejit setelah ia dengan tepat
memprediksi krisis keuangan Amerika Serikat tahun 2008 yang lalu. Dan Dr. Doom tidak sendirian. Bank elit dunia,
Standard Charetered memproyeksikan Indonesia tahun 2030 akan berada di
peringkat 6 dunia. Dan badan riset ekonomi dunia Goldman Sachs, yang
mempopulerkan BRICS (Brazil, Rusia, India, China, and South Korea) sebagai
panglima perekonomian masa depan dunia saat ini telah menggantinya dengan MIST.
Apa itu? Mexico, INDONESIA, South Africa and Turkey!
Bukan
sekedar proyeksi, dalam fakta ekonomi Indonesia memang terlihat sedang
bergairah. Ketika Amerika krisis, dan ekonomi Eropa sedang limbung, Indonesia
justru mampu konsisten dalam 5 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
mampu menembus angka 6%, GDP per kapita menembus angka $3.000.
Tergantung
pada Diri Sendiri
Dan
salah satu penyebab lolosnya Indonesia dari imbas krisis adalah karena besarnya
sumbangan belanja warga Indonesia sendiri, yang mencapai 70% total konsumsi
nasional. Artinya, negeri ini bergantung penuh pada bangsa ini sendiri.
Besarnya
konsumsi nasional adalah imbas dari melejitnya jumlah kaum menengah negeri ini.
Yaitu mereka yang sudah tidak tergolong miskin, namun belum masuk level miliarder.
Dan jumlah kaum menengah negeri ini dari hitungan 2010 mencatat angka 56,5%
dari total penduduk negeri ini yang mencapai 215 juta. Padahal tahun 2003,
jumlah mereka baru 37,7%. Peningkatan 19% selama 7 tahun tentu pertumbuhan yang
spektakuler.
Kaum
menengah inilah yang menjadi penggerak konsumsi dalam negeri. Dan bagi para
pebisnis, tentu jumlah ini berarti peluang besar. Bayangkan ada sekitar 110
juta orang yang siap belanja di negeri ini. Lalau bagaimana sih pola konsumsi
kaum menengah ini?
Ciri
Khas Middle Class
Ada
3 ciri khas kaum ini: pertama, mereka sudah berpikir masa depan. Ini berbeda
dengan orang miskin yang masih berpikir, kerja hari ini untuk makan hari ini. Maka
mereka sudah akan berpikir untuk produk-produk yang mendukung karir mereka ke
depan, jaminan hidup ke depan, dan tentu pendidikan untuk anak-anak mereka. Mereka
juga mengejar kualitas yang baik.
Kedua,
mereka inovatif. Karena tidak terlalu memburu uang seperti para miliarder, atau
tidak terhambat seperti kaum bawah, mereka akhirnya bisa punya banyak
kreatifitasan. Hidup mereka tidak sekedar cari uang lagi. Mereka bisa sering
“coba-coba” produk baru.
Ketiga,
konsumtif. Mereka sudah tidak dipusingkan lagi dengan kebutuhan dasar. Mereka
bisa mulai membeli produk yang mendukung gaya hidup, atau hobi. Mereka tidak
lagi sensitif harga. Mereka rela membeli barang dengan harga lebih mahal,
walaupun tetap rasional.
Nah,
produk-produk SBS jelas adalah produk
yang pas bagi kaum menengah. Karena itu tawarkanlah produk-produk ini pada mereka.
Karena mereka mengejar kualitas, mengejar masa depan, dan tidak terlalu peduli
harga. SBS banget, bukan? Optimislah, ada sekitar 110 juta calon konsumen
sebagai prospek!
Teknologi
Informasi
Dimana
kaum menengah itu berada? Yah, mereka ada di kantor, kampus, mal, tempat rekreasi, bahkan di tempat
ibadah. Karena orang menengah bisa berkuliah, bisa menghabiskan uang di mal,
bisa enjoy di tempat rekreasi, dan condong lebih tenang sehingga bisa
sering mengunjungi rumah ibadah mereka.
Kaum
menengah juga banyak berkomunikasi,
apalagi mereka menggunakan gadget-gadget mutakhir. Maka mereka lah yang
meledakkan penjualan pulsa. Mereka lah yang menggunakan jejaring sosial, dan
merekalah yang sering ganti-ganti gadget.
Tahun
2011 kemarin sendiri tercatat data beredarnya 246 juta simcard. Dan Indonesia
adalah pengguna jejaring sosial facebook terbesar kedua di dunia setelah
Amerika dengan 40, 8 juta pengguna atau akun. Dan pengguna twitter ke-3
terbesar di dunia setelah Jepang dan India dengan 6,2 juta pengguna atau akun.
Bahkan jual beli lewat internet menggeliat. Pasar ini mencapai Rp. 20-30
miliar. Dan ini adalah pertumbuhan e-commerce terbesar ke-3 di dunia
setelah India dan Arab Saudi@
Penulis:
Yunsirno, SE. (Penemu Metode Kampoenk Jenius)
Penulis:
Yunsirno, SE. (Penemu Metode Kampoenk Jenius)
SBS English Creative Malang
Kursus bahasa Inggris Efektif & cepat di Malang
Jl.Ijen No.79 (Resto Dimsumsoe lantai 2)
Telp. 085649755952 |PIN 7EE1D37D
Daftar Online: www.sbsmalang.com
Kursus bahasa Inggris Efektif & cepat di Malang
Jl.Ijen No.79 (Resto Dimsumsoe lantai 2)
Telp. 085649755952 |PIN 7EE1D37D
Daftar Online: www.sbsmalang.com


0 comments:
Posting Komentar