WRITING: 5 SINS IN ACADEMIC/FORMAL WRITING
Writing merupakan skill yang paling tidak digemari para
siswa. Mengapa? Karena dalam writing sangat diperlukan ketelitian. Tulisan yang
dibuat akan terbaca dengan jelas sehingga jika terdapat kesalahan akan sangat nampak.
Penggunaan grammar yang benar, spelling
yang tepat, dan tanda baca pun diperhatikan dan menjadi penilaian. Bahkan dikalangan
professionalpun masih membutuhkan tim penyunting agar tulisan yang dihasilkan
sempurna. Inilah mengapa para siswa pesimis terlebih dahulu sebelum mencoba. Yes,
mencoba adalah langkah pertama yang harus dilakukan, buang jauh-jauh sifat
pesimis kalian. Melakukan kesalahan itu normal. Namanya juga belajar, proses
pembenaran inilah yang paling penting.
Minggu lalu kita sudah membahas tentang apa yang harus
dilakukan ketika akan menulis agar tulisan kita baik dan benar. Sudah dipraktekan
belum? Remember practice makes perfect.
Starter-kit nya sudah diberikan, now it’s time for you to
improve your writing skill. Sekarang kita akan naik level ke tahap penulisan
akademik/penulisam formal. Kapan penulisan ini digunakan? Ketika kita hendak
menulis jurnal, essay, skripsi atau penulisan akademik lainnya, email formal,
editorial, dll. Berikut adalah 5 dosa yang perlu diperhatikan ketika menulis:
- Menggunakan
singkatan (contraction).
Singkatan yang dimaksud adalah
singkatan dari do not, can not, should
not, (be)not,dll. Pada penulisan formal penggunan singkatan (contraction)
tidak diperkenankan.
- Menggunkan there
is/there are
Ketika menulis, hendaknya menggunakan
kaliamat yang singkat dan jelas, karena kalimat yang terlalu panjang akan susah
diikuti/dipahami. Kata-kata there is/there are tidak selalu dibutuhkan. Contoh:
a.
There are many issues that students
face at university.
b.
Student face many issues at
university.
Bagaimana? Lebih ringkas dan mudah
dipahami yang a atau b? usahakan selalu menulis right to the point.
- Menggunakan kata really, very, a lot, so.
Penggunakan kata really, very, a lot,
dan so akan melemahkan tulisan kalian. Tulisan kalian akan terlihat tidak berbobot. Carilah padanan kata yang memiliki arti sama/mirip.
Contoh:
a.
Writing is very hard to do
b.
Writing is difficult.
c.
In the end of the year, people tend
to spend a lot of money
d.
In the end of the year, people tend
to spend much money
Penggunaan kata difficult dan much lebih terdengar formal dan singkat.
- Menggunakan passive voice, gunakanlah active
voice.
Passive voice bisa digunakan ketika
kita sedang menulis tentang science. Namun apabila kita menulis tentang ilmu sosial
menggunakan passive voice akan melemahkan kalimat tersebut. . Contoh:
a.
The war was won by the French.
Pada kalimat diatas, kalimat tersebut
lemah karena pembaca tidak langsung menemukan inti kalimat (do not get the point easily). Karena menggunakan passive voice
maka subject akan berada di akhir kalimat, padahal subject tersebut merupakan
inti utama kalimat tersebut. Bandingan ketika kalimat tersebut diubah menjadi
active voice di bawah ini
b.
The French won the war.
- Tidak menggunakan verb yang kuat.
Jika di dalam 1 kalimat terdapat verb
diikuti noun perhatikan noun tersebut. Jika noun tersebut bisa diubah menjadi
verb maka lebih baik menggunakan verb tersebut agar kaliamat, sekali lagi, tidak terlalu panjang dan jelas Contoh:
a.
He gave assistance to my
friend.
b.
He assist my friend.
c.
He made an objection.
d.
He objected
Ingat kaliamat yang baik adalah yang singkat
dan jelas, right to the point. Jangan
menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu.
Itulah 5 hal yang perlu diperhatikan
untuk memperbaiki atau menaikkan level menulismu. Selamat mencoba, terus
berlatih agar skill menulismu meningkat.
Belajar Bahasa Inggris di SBS Malang sudah lengkap guys. Tidak hanya lulus dengan kemampuan speaking yang baik namun ke 3 skill lainnya, termasuk writing, juga akan dipelajari. Lengkap banget kan. Cus daftar, pendaftaran kelas Desember ditutup 5 hari lagi.
0 comments:
Posting Komentar