KLUB JENIUS: MENUNTUN ANAK MENGHADAPI DUNIA
“Semua anak dilahirkan
jenius,tapi orangtuanya lah yang menghilangkannya di 6 bulan pertama!”
Sebuah ungkapan satire yang tidak enak didengar namun
hati nurani kita tidak bisa menolaknya. Lalu apa yang harus orangtua lakukan? Cukup
dengan mengirimkannya ke sekolah formal? Sebenarnya kuncinya adalah pengelolaan
belajar yang baik. Keluarga harus bekerjasama dengan sekolah atau lembaga
informal untuk membuka “kunci” jenius pada anak-anaknya. Inilah Itulah alas an
terkuat kenapa harus berdiri Klub Jenius.
Bahasa, Kunci Masa Depan
Anak
Klub Jenius adalah sebuah
konsep pembelajaran jenius untuk anak-anak dalam pelajaran Bahasa Inggris,
bahasa yang menjadi kunci masa depan dunia mereka. Kunci yang akan membuka
pintu ilmu mereka lebih luas. Kunci yang membukakan jendela dunia untuk mereka.
dan kunci itu harus kita tanamkan sedini mungkin. Eits tapi ingat jangan
korbankan keceriaan, kegembiraan, dan hasrat bermain mereka dengan ambisi kita.
So? Kombinasikan pembelajarn itu dengan
dunia mereka, bukan dunia kita! Itulah Klub Jenius.
Pembelajaran terbaik untuk anak
sebenarnya tidak mesti belajar bahasa. Namun bahasa adalah alat terbaik untuk
mengeluarkan yang terbaik dari seorang anak. Belajar bahasa adalah kombinasi
pembelajaran emosi, komunikasi, mental, sekaligus kognitif. Belajar bahasa
membuat anak belajar mengeluarkan emosinya dengan kata-kata yang tepat, sopan
namun akurat. Anak yang tidak diajarkan bahasa dengan baik, akan tumbuh menjadi
anak yang rendah emosinya. Karena itu latihan atau belajar bahasa tidak hanya speaking,
tapi juga kemampuan mengungkapkan kata-kata dengan tulisan (writing).
Dan kita juga tidak boleh hanya satu arah, kita harus berlatih banyak mendengar
(listening) dan menerima ilmu lewat membaca (reading). Itulah
skill komunikasi yang diperoleh dari pembelajaran bahasa.
Lewat pembelajaran bahasa, anak juga
dilatih menempa mentalnya. Ia harus siap mengemukakan keinginannya pada lawan
bicara, tidak hanya pada yang lebih muda atau sebaya, namun termasuk juga pada lawan
bicara yang lebih tua, bahkan orang yang baru ditemuinya (orang asing).
Disinilah pendidikan karakter itu akan cepat berkembang.
Dan terakhir lewat bahasa, anak-anak akan
terlatih dalam meningkatkan kapasitas otaknya lewat penguasaan kognitif. Tapi
tak seharusnya, anak-anak belajar bahasa berorientasi kamus yang membuat
kognitif hanya sekedar hafalan. Namun pengajar yang sukses adalah mereka yang
mampu menanamkan kognitif sebagai buah kesadaran berilmu dan kemampuan mendayagunakannya.
Sehingga grammar dan vocabulary yang dimiliki anak-anak
benar-benar menjadi sarana melejitkan kapasitasnya dalam belajar untuk
kehidupan mereka.
Gak Boleh Instan
Pembelajaran terhadap anak tentu harus
berbeda dengan pembelajaran orang dewasa. Tidak seperti 6 Minggu Bisa! yang
cenderung instan, untuk anak-anak tidak boleh diajarkan instan. Mereka harus
memahami arti proses, kesabaran, dan alur berpikir yang dalam. Sementara itu
untuk pengajaran, untuk efektifitas, maka para pengajar harus memperlakukan
mereka sesuai siapa mereka. Bukan sebaliknya memaksa mereka untuk seperti yang
kita inginkan semata.
Karena itu pola pengajaran Klub Jenius
membagi peserta sesuai karakter mereka. Program kita bagi menjadi kelas
berdasarkan warna. Dan warna ini melambangkan karakter dominan mereka yang
sebenarnya merupakan keunggulan. Jika pendidikan kita tidak mengadopsi
kelebihan, maka anak malah bisa menjadi anak nakal. Padahal mereka bukan nakal,
tapi mereka memiliki keberanian plus kelincahan (aktif). Namun karena
pegelolaan yang salah maka karena
keberaniannya bisa menjadi terlihat aneh dan kelincahannya malah mengganggu
orang lain. Maka untuk anak-anak seperti ini ada kelas bernama Red Class. Red menggambarkan
anak yang memiliki karakter dasar pemberani, dan lincah (aktif). Dan karakter
ini bukan kelemahan bagi kami, namun potensi besar untuk mengantarkan mereka
lebih hebat.
Di sisi lain ada anak yang sangat
pendiam. Bagi orang tua yang berharap anaknya berprestasi tentu menganggap
kependiaman anak adalah masalah. Padahal mereka diam karena mereka mulai
berpikir, dan ingin menghormati lingkungan. Hanya mereka tidak tahu cara
mengoptimalkan dirinya. Anak-anak seperti ini kita optimalkan dalam Yellow
Class.
Demikian seterusnya. Jadi pembelajaran
terbaik untuk anak-anak adalah dengan memanfaatkan kelebihan mereka dan tidak
memandangnya sebagai kelemahan. Itulah jenius!!@
Item
|
Biaya Klub
Jenius English
|
Keterangan
|
Biaya Pendaftaran
|
450.000
|
|
SPP Per Bulan
|
200.000
|
|
|
|
|
0 comments:
Posting Komentar