Setelah membaca dua kisah sahabat
Rasulullah yang jika di lihat secara kasat mata sangat jauh berbeda kondisi
hidupnya satu sama lain. Yaitu antara Abdurahman Bin A’uf ,sahabat Rasulullah
yang kaya raya. Dan Bilal Bin Rabbah, seorang budak yang di merdekakan oleh Abu
bakar dan kemudian menjadi muadzin untuk pertama kalinya dalam sejarah islam.
Jika dilihat secara sekilas kondisi kehidupan dua sahabat Rasulullah tersebut
sangatlah berbeda, A bdurahman yang kaya raya, dan Bilal yang hanya seorang budak.
Tapi mereka punya kesamaan dalam menjalani kehidupan, yaitu melakukan apapun
karena dan untuk Allah. Terbukti kekayaan yang dimiliki Abdurahman bin A’uf
tidak sedikitpun membuatnya lalai dari mengingat Allah. Malah sebaliknya
seluruh harta kekayaan yang dimilikinya dia gunakan di jalan Allah. Begitupun
juga dengan Bilal bin Rabbah, walaupun hanya seorang budak yang tidak berharta,
tapi dia mengabdikan dirinya kepada Allah dengan mengikuti setiap peperangan
melawan orang-orang kafir.
Berkaca dari dua pribadi tersebut
mungkin banyak yang berfikir atau beranggapan bahwa kesempurnaan hidup ialah
seperti Abdurahman bin A’uf. Mungkin iya, tapi Bilal bin Rabbah juga bisa di
bilang “sempurna dalam menjalani hidup”. Mengapa? Banyak orang beranggapan kalau tiada manusia
yang sempurna, dan kesempurnaan hanya milik Allah. Pemikiran seperti itu memang
ada benarnya, tapi itu hanya dalam pandangan dan pemikiran yang sempit.
Sebenarnya manusia bisa menjadi sempurna. Mungkin banyak yang berfikir jika sempurna itu tidak mempunyai kelemahan
dan kekurangan sama sekali baik dari segi fisik maupun harta. Kalau ada yang
berfikir begitu mungkin mereka agak keliru. Coba pikirkan sejenak jika semua
yang diinginkan manusia sudah ada di dalam dirinya dan semua yang diinginkan
nya tinggal tepuk tangan sekali tiba-tiba muncul, lantas apa lagi yang di
carinya dalam hidup? Bukankah Allah menciptakan manusia itu memang dengan
kesempurnaannya. Yaitu berimbang , punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihan di
berikan agar manusia dapat bersyukur dangan apa yang dimilikinya, bukan malah
menyombongkan diri, karena di atas langit masih ada langit. Kekurangan pun
demikian. Diberikan agar manusia senantiasa ingat kalau kita makhluk yang lemah
tanpa pertolongan Allah. Tapi kekurangan juga tidak harus membuat kita berputus
asa karena dengan mengetahui kekurangan-kekurangan diri, kita jadi punya
motivasi untuk merubah kekurangan tersebut menjadi kelebihan.
Bukanlah manusia yang sempurna itu yang
mempunyai segala macam kelebihan fisik dan harta. Tapi manusia yang sempurna
adalah manusia yang selalu pandai dan ingat bersyukur dengan segala kelebihan
dan kekurangan yang dimilikinya. Bukan kah Allah meninggikan manusia diantara
makhluk-makhluk ciptaannya, bahkan malaikat sekalipun. Tapi sebagai manusia
kita harus ingat lagi jati diri kita yang sebenarnya yang tercipta dari tanah.
Sang Bintang School
Kursus Bahasa Inggris Cepat “Metode Kamponk Jenius”
Kantor Cabang Malang:
Jl.Sunan kalijaga Komplek Ruko Sigura-gura Kav.D
(Belakang Kampus UIN MALIKI Malang)
Cp: 085649755952
Twitter : @KampungEnglishM
0 comments:
Posting Komentar